Lupakan Sejenak Gawaimu Mari Bermain Tradisional
Hari ini, terjangan budaya modern tidak mengenal usia. Dari yang tua hingga yang masih masa anak-anak terkena imbasnya. Salah satu pola kebiasaan anak yang sudah banyak ditemui adalah anak-anak terlalu asik bermain dengan gawai masing-masing. Berlatar belakang hal tersebut, kelompok 4 KKNT Desa Jurug menggagas kegiatan bermain permainan tradisional, Sabtu 22 Februari 2020.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari anak TK dan SD di Desa Jurug. Acara ini dimulai puku 08.00 sampai siang. Ide kegiatan ini bermula dari kegelisahan Novita (anggota kelompok 4 KKNT) yang prihatin melihat kebiasaan anak-anak era sekarang lebih asik bermain dengan gawai dari pada bermain dengan teman sebayanya. Imbas yang mulai dirasakan menurut Novita adalah anak-anak sudah tak mengenal permainan-permainan tardisional. Lebih buruknya, tidak sedikit dari anak-anak tersebut bahkan sampai di tahap kecanduan.

“Tim dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama yaitu anak TK dan kelompok kedua yaitu anak SD. Kelompok TK bermain ular tangga, dakon, dan estafet balon. Kelompok SD bermain ular naga, engkleng, petak umpet, gobak sodor, kucing-kucingan, kotak pos, dan lompat tali.” tutur Novita.
Anak-anak terlihat sangat antusias dan larut dalam permainan yang dipusatkan di Pendopo Joglo BNI. Menurut pengakuan Nabila (7) mereka sangat menikmati berbagai permainan tradisional ini karena mereka mengaku baru mengenal permainan tradisional. Hal ini disebabkan tidak ada yang mengajak mereka bermain permainan ini.
Anggota kelompok 4 KKNT mengaku puas dengan kegiatan ini. Menurutnya, misi mereka berhasil lantaran dengan bermain permainan tradisional, anak-anak melupakan gawainya.
“Kami berharap ini tidak hanya kali ini saja. Permainan tradisional yang jelas lebih menyehatkan secara fisik dan mental.” pungkas Novita. []
Pewarta: Kelompok 4 KKNT STKIP PGRI Ponorogo
Editor: Spt (Humas)