Mendobrak Stigma Senioritas dan Perpeloncoan OSPEK, Senat Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo Siap Gelar OSMA 2020 dengan Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan
Ospek adalah salah satu kegiatan kampus yang paling familiar di telinga kita. Kegiatan dalam ospek biasanya diisi dengan pengenalan lingkungan kampus. Pada masa pandemi ini banyak perguruan tinggi melakukan kegiatan ospek Dalam Jaringan (daring) namun tidak dengan STKIP PGRI Ponorogo. Senat Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo tetap adakan Orientasi Studi Mahasiswa 2020 secara tatap muka selama satu hari.
“OSMA tahun ini berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, kita ingin membuat gebrakan baru dengan OSMA STKIP PGRI Ponorogo anti perpeloncoan dan senioritas, kita ingin menyambut keluarga baru bukan untuk melampiaskan balas dendam.” ujar Dendi Catur Wicaksono selaku ketua pelaksana.

“Panitia tetap melaksanakan sesuai dengan protokol Kesehatan. Sejumlah tempat cuci tangan disiapkan di beberapa tempat oleh panitia. Selain itu, yang terpenting adalah tetap jaga jarak.” imbuh Dendi Catur Wicaksono.
Panitia OSMA tahun ini mengambil tema bertajuk “Membentuk Generasi Tangguh, Luhur, Bersahaja, dan Literat”. Kegiatan ini akan dilaksanakan satu hari pada hari sabtu, 3 Oktober 2020 namun berbagai persiapan dilakukan panitia sejak hari Rabu, 30 September 2020 termasuk juga Technical Meeting. Acara ini dikhususkan sebagai jembatan informasi antara peserta OSMA dan Panitia pelaksana.
Dengan tetap berjarak, memakai masker, dan cuci tangan sebelum masuk ruangan Technical meeting yang dilaksanakan bertempat di graha Saraswati. Peserta tetap khidmat mendengarkan petunjuk pelaksanaan OSMA dari panitia.
OSMA 2020 akan dilaksanakan hari Sabtu 3 Oktober 2020. Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Walaupun OSMA hanya dilakukan satu hari, Panitia mengaku bahwa ini adalah OSMA yang paling berbeda dengan tahun-tahun lalu dari segi lama waktu pelaksanaanya dan juga dari segi materi atau konten yang akan disuguhkan. Hal ini menjadi pengalaman berbeda bagi STKIP PGRI Ponorogo dalam mengadakan OSMA.
“OSMA 2020 terasa spesial. Meski dilaksanakan di tengah wabah pandemi, kami berupaya tidak mengurangi esensi utama dari kegiatan ini. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi tonggak awal partisipasi mahasiswa baru dalam setiap kegiatan kampus.” ungkap Heru Setiawan, M.Pd. selaku Wakil Ketua III bidang kemahasiswaan.

Panitia memberikan stand foto sebagai kenang-kenangan bahwa mahasiswa baru pernah mengikuti kegiatan OSMA 2020. Selain itu, panitia telah menyiapkan twibbon yang siap di-edit pada website STKIP PGRI Ponorogo. Sebagai bentuk komitmen panitia untuk meniadakan stigma senioritas dan perploncoan, panitia meniadakan KOMDIS (Komisi Disiplin). Hal ini seringkali menjadi momok menakutkan bagi Mahasiswa Baru.
Panitia yang juga Senat Mahasiswa menyematkan sebutan bagi semua mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo sebagai “TARUNA RANGGAWARSITA”. Taruna artinya pemuda atau anak muda. Sedangkan Ranggawarsita merujuk pada tokoh Raden Ngabehi Ranggawarsita. Tokoh ini dikenal sebagai pujangga jawa yang pernah nyantrik di tanah Ponorogo. Jadi “TARUNA RANGGAWARSITA” bermakna bahwa STKIP PGRI Ponorogo mencetak muda-mudi yang kelak namanya besar seperti Ranggawarsita pada bidangnya masing-masing. [] (Red/ Wil)
Reporter: Wildan Doni Madya Ratri