Menjadi Mahasiswa Sukses
Ponorogo– Semua mata terpaku ketika mendapati sebuah berita tentang mahasiswa yang sukses dari berbagai latarbelakang perekonomian. Sesekali ada yang mendengar dengan khusyuk dan memberikan senyum semangat. Kemarin (03/10/2020) Senat Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo telah menyelenggarakan kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Tahun Akademik 2020/2021. Sebuah kegiatan yang dinantikan sebelum awal perkuliahan.
Acara yang dihelat di Graha Saraswati itu menghadirkan dua pemateri yang luar bisa, yaitu Edy Suprayitno dan Heru Setiawan. Uniknya kedua pemateri tersebut merupakan alumni dari STKIP PGRI Ponorogo dan sama-sama menjabat sebagai wakil ketua STKIP PGRI ponorogo.
“Potensi yang ada dalam diri harus dikembangkan, termasuk mengasah kreativitas sebagai modal sukses di masa depan,” ungkap Edy Suprayitno ketika memulai materi. Ia juga menceritakan bagaimana prosesnya ketika melakukan sesuatu. Salah satunya dengan mengkolaboraskan usaha lahiriyah dan usaha batinniyah. Usaha lahiriyah bisa diartikan sebagai usaha maksimal dengan bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, sedangkan usaha batinniyah diartikan sebagai usaha manusia untuk berkomunikasi dengan pencipta, seperti berdoa.
“Pikiran adalah doa, maka berfikirlah yang baik-baik karena bisa jadi apa yang kita fikirkan hari ini itulah yang akan terjadi dimasa depan,” tambahnya. Selain itu dosen yang beberapa kali mendapatkan hibah penelitian Kemristekdikti ini juga memaparkan mengenai pengembangan kreativitas di STKIP PGRI Ponorogo yang meliputi karya dan akademik, seperti PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), PHBD (Program Hibah Bina Desa), dan KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia)
Sementara dengan gaya santai dan bersahabat, Heru Setiawan membuka materi baru dengan judul “Sukses Melalui Potensi Diri dan Berorganisasi.” Ia mengenang mengenai perjuangan para mahasiswanya dalam mencapai impian. Mulai yang sukses dalam bidang pendidikan maupun non pendidikan. Sesekali ia juga menyelipkan lelucon untuk mencairkan suasana. “Disetiap proses ada yang namanya perjuangan. Saya berharap masing-masing mahasiswa berusaha untuk memfokuskan potensi dalam diri sendiri. Karena lulusan manapun apabila tidak mampu menemukan potensi diri maka akan percuma,” tuturnya.
Lelaku itu juga menyampaikan tentang macam-macam organisasi mahasiswa yang bisa diikuti oleh peserta Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2020, seperti Pramuka, Ukmi, HMP, Mapala, Tari, Teater, dan paduan suara. Besar harapannya untuk mahasiswa baru supaya menjadi orang yang kreatif, cakap, dan mandiri.
Meskipun acara tersebut dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, para peserta tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan seperti cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Acara yang dilaksanakan selama satu hari ini dimulai pukul 09.00 sampai 16.00 dengan dihadiri sebanyak 26 peserta. Orientasi Studi Mahasiswa yang sengaja dikemas dengan mematahkan senioritas dan komisi disiplin ini, ternyata disambut baik oleh Riko Muhammad Santoso, “Saya sangat berkesan dengan acara ini, seperti kebersamaan dengan teman-teman baru. Saya juga mengapresiasi kepada beberapa panitia OSMA 2020 yang telah menyukseskan kegiatan ini,” kata mahasiswa baru prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
Secara bersamaan, Nurul Fitasari dari program studi Pendidikan Anak Usia Dini juga berpendapat bahwa ia senang sekali mengikuti acara OSMA 2020 karena bisa mempererat tali persahabatan, walaupun ada kendala ketidaktepatan waktu saat kegiatan tersebut berlangsung.
Pewarta: Yeni Kartikasari
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Editor: Humas