Belajar Budaya Baca Jepang
Rendahnya budaya baca masyarakat menjadikan bangsa kita tertinggal dari segi literasi. Perlu belajar dari budaya baca Jepang untuk meningkatkan kualitas literasi negeri
Rendahnya budaya baca masyarakat menjadikan bangsa kita tertinggal dari segi literasi. Perlu belajar dari budaya baca Jepang untuk meningkatkan kualitas literasi negeri
Mengarang itu gampang kata Arswenda Atmowiloto, penulis sekaligus budayawan yang tak asing di telinga kita. Apalagi kalau kita ingat film…
Membaca itu input ilmu untuk membuka jaring-jaring pemikiran untuk selanjutnya diwadahkan dalam karya.
Sekolah Literasi Gratis (SLG) yang diprakarsai oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo, bulan Desember ini sudah memasuki bulan keempat. Hingga saat ini SLG sudah mendatangkan orang-orang hebat dari berbagai kota.
Putu Wijaya, seorang pengarang dari Bali pernah berkata “faktor bakat berpengaruh tidak lebih dari 5%”. Faktor bakat hanya perpengaruh sangat kecil dalam proses kepenulisan. Sedangkan 95% lebih lainnya sangat dipengaruhi oleh kemauan, ketekunan dan kerja keras. Kerja keras dan berusaha tanpa henti untuk memperbaiki diri menuju kesuksesan sejati.
Roger Silverstone dalam buku Media and Morality: On The Rise of The Mediapolis (2007), merasa prihatin atas kondisi media yang…
“JIKA engkau menemukan buku tertumpuk rapi, maka ‘mungkin’ saja ada sebuah peradaban yang terpenjara. Culiklah sebab engkau sedang mencoba menyelamatkan peradaban.”
Toleransi dalam NU, berarti NU bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah agama, masalah kemasyarakatan, dan kebudayaan. Muara sikap toleransi ini adalah terciptanya kesepahaman antargolongan untuk saling memiliki semangat kebersamaan untuk menerima perbedaan di antara masyarakat yang plural atau majemuk.
Petter Elbow dalam buku Everyone Can Write (Oxford University Press, 2000) menyatakan bahwa ‘menulis itu bukan bakat, tetapi keterampilan’.
S-Ter (SMP Terpadu), sekolah yang menerapkan pembelajaran Joyfull Learning. Berlokasi di jalan Ir. Juanda Ponorogo. Five day school (program lima hari sekolah) sudah dijalankan di sekolah ini.