Meningkatkan Rasa Solidaritas
Roger Silverstone dalam buku Media and Morality: On The Rise of The Mediapolis (2007), merasa prihatin atas kondisi media yang…
Roger Silverstone dalam buku Media and Morality: On The Rise of The Mediapolis (2007), merasa prihatin atas kondisi media yang…
Setiap kali datang momen “Proklamasi”, ingatan terbanyak orang adalah kepada dwitunggal Soekarno-Hatta. Dua sahabat yang sevisi tetapi seringkali berbeda pendapat tetapi bisa selalu saling hormat. Ternyata, di balik kisah proklamasi ada semangat untuk menyegerakan proklamasi, yakni gagasan Sutan Syahrir yang kemudian diikrarkan proklamasi awal oleh Soedarsono, dua hari sebelum Proklamasi yang kita kenal sekarang ini.
Hari ini, adalah hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta adalah salah satu proklamator bangsa yang berduet dengan Bung Karno. Merenungkan nasionalisme Bung Hatta adalah ruang belajar sepanjang massa.
“JIKA engkau menemukan buku tertumpuk rapi, maka ‘mungkin’ saja ada sebuah peradaban yang terpenjara. Culiklah sebab engkau sedang mencoba menyelamatkan peradaban.”
Dengan semangat optimisme berjuang melahirkan SDM Unggul, Presiden RI Joko Widodo, mengilustrasikan banyak hal tentang mimpi Indonesia di masa depan. Sebuah impresi pengalaman berdemokrasi dalam Pemilu 2019, tampaknya, menjadi basis tekan agar perbedaan bukan menjadi hambatan. Sebaliknya, menjadi kekuatan. Sebagaimana pesan-pesan Pahlawan Kemerdekaan; semangat pidato Presiden tahun 2019 kali ini, tampaknya meminta semua pihak untuk melakukan lompatan-lompatan agar mampu bersaing ke kancah dunia di masa depan!
Toleransi dalam NU, berarti NU bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah agama, masalah kemasyarakatan, dan kebudayaan. Muara sikap toleransi ini adalah terciptanya kesepahaman antargolongan untuk saling memiliki semangat kebersamaan untuk menerima perbedaan di antara masyarakat yang plural atau majemuk.
Petter Elbow dalam buku Everyone Can Write (Oxford University Press, 2000) menyatakan bahwa ‘menulis itu bukan bakat, tetapi keterampilan’.
S-Ter (SMP Terpadu), sekolah yang menerapkan pembelajaran Joyfull Learning. Berlokasi di jalan Ir. Juanda Ponorogo. Five day school (program lima hari sekolah) sudah dijalankan di sekolah ini.
Banyak yang beranggapan kuliah itu mahal. STKIP PGRI Ponorogo mengubah paradigma itu, bahkan kuliah tanpa pikir biaya, bagaimana caranya.
Prestasi membanggakan diraih tiga mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo. Aryn Dwi Handayani, Pitrias Rahayu, dan Miya Lutfiana. Masing-masing memperoleh juara 1 macapat, juara harapan 2, dan 10 terbaik lomba macapat tingkat nasional.